Belajar dari Finlandia

(30/4/24). Fun learningadalah salah satu strategi pembelajaran dimana guru dapat menciptakan suasana hangat dan menyenangkan dalam proses belajar bersama peserta didik. Suasana yang hangat dan menyenangkan ini membuat apapun yang diajarkan akan mudah diterima dengan senang hati oleh peserta didik.

Simpulan tentangfun learningini menjadi salah satu hasil observasi yang saya dapatkan selama melakukan observasi di Turku International School (TIS) Finlandia. Dalam observasi di TIS, saya mendapatkan kesempatan untuk masuk ke beberapa kelas dan mengikuti serta menyimak dengan baik materi-materi yang disampaikan guru serta strategi yg digunakan.

Seperti kita ketahui, Finlandia terkenal dengan sistem pendidikannya yang luar biasa, bahkan sering menduduki puncak peringkat internasional untuk pencapaian siswa. Salah satu kunci kesuksesan mereka adalah fokus pada belajar yang menyenangkan(fun learning). Menurut saya inidapat dikatakan sebagai disiplin positif yang dikembangkan di Finlandia.

Berikut hasil observasi dan wawancara saya di Turku International School terkait Fun Learning (model belajar yang menyenangkan) di Finlandia:

1. Penekanan pada bermain dan eksplorasi: Anak-anak di Finlandia memiliki lebih banyak waktu bermain dan belajar mandiri dibandingkan dengan anak-anak di banyak negara lain. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan rasa ingin tahu, kreativitas, dan keterampilan pemecahan masalah. Setiap 45 menit selesai belajar, peserta didik diberi waktu 15 menit untuk beristirahat.
2. Pembelajaran yang berpusat pada siswa: Guru di Finlandia fokus pada kebutuhan dan minat masing-masing siswa. Mereka menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran untuk membuat belajar menjadi menarik dan relevan bagi semua siswa.
3. Lingkungan belajar yang positif dan suportif: Sekolah di Finlandia memiliki suasana yang hangat dan ramah di mana siswa merasa aman dan dihargai. Hal ini membantu mereka untuk berkembang dan belajar secara maksimal. Di luar kelas tersedia berbagaispaceyang nyaman untuk berinteraksi dan bermain.
4. Guru yang berkualitas tinggi: Guru di Finlandia menjalani pelatihan yang ketat dan harus memiliki kualifikasi yang tinggi. Mereka juga terus diperbarui dengan metode pengajaran terbaru.
5. Kepercayaan pada kemampuan siswa: Orang tua dan guru di Finlandia memiliki keyakinan tinggi pada kemampuan siswa mereka. Hal ini menciptakan ekspektasi yang tinggi dan membantu siswa untuk mencapai potensi penuh mereka.

Kegiatan di Finlandia ini adalahakademic visitdengan kegiatan berupaworkshopdiFaculty of Education University of Turkudan observasi pembelajaran diTurku Interational School (TIS).Kegiatan akademic visit diikuti oleh Prof. Dr. Eva Latipah, M.Si. Kaprodi S1 PAI; Dr. Kulsum Nur Hayati, M.Pd., M.Si. Dosen Prodi S2 PIAUD; dan Yuli Nur Diyanto mahasiswa alumni S1 PAI UIN Sunan Kalijaga.

Usai kami melakukan observasi, saya berkesempatan membagikan 3 buku terbaru yg saya tulis bersama para mahasiswa S2 PIAUD UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2023 dan 2024. Penyerahan 3 buku ini sekaligus melauncing 2 buku terbaru tentang Asesmen Kurikulum Merdeka. Buku yang berjudul Perbandingan Kurikulum PAUD Mancanegara di mana di dalamnya terdapat pembahasan tentang Kurikulum PAUD Finlandia, diterima oleh Mr. Ari Koski, Ms. Piia, dan Ms. Sara dariCELE (Center of Reasearch on Life Long Learning)danCERLI (Center of Reasearch on Learning and Instruction) University of Turku.Sedangkan2 buku terbaru tentang Asesmen Kurikulum Merdeka diterima oleh Kepala SekolahTurku International School (TIS) Ms. Tuija Niemi.

Alhamdulillah.