Merdeka Belajar Merdeka Bermain Anak Usia Dini di era Society 5.0

Sebagai mahasiswa yang memiliki peran penting dalam inovasi pendidikan di Indonesia, tepat pada Kamis 14 April 2022, empat mahasiswa magister PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yakni Sefriyanti, Irmawati, Novita Loka dan Lutfiyati Unsiyah Zulfa menjadi narasumber dalam kegiatan webinar nasional yang diselenggarakan oleh STAI Darussalam Lampung yang merupakan almamater Sefriyanti pada waktu S1.

Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama beberapa PTAI yang berbeda-beda. Perguruan Tinggi tersebut adalah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, STAI Darussalam Lampung, Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir SUMSEL, Institut Bhakti Negara Tegal. Peserta pada kegiatan tersebut terdiri dari 160 orang dari berbagai kalangan masyarakat dan mahasiswa di Indonesia, kegaitan ini mengusung tema “Merdeka Belajar Merdeka Bermain Anak Usia Dini di era Society 5.0” kegiatan dimulai dengan khidmat dan tertib. Keempat narasumber memberikan penjelasan yang mendalam terkait tema yang ada. Beberapa hal yang perlu diperhatikan di era ini bahwa pentingnya ke-merdekaan belajar bagi anak usia dini yang melalui proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.

Sebagaimana yang dijelaskan Sefriyanti bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam merubah pola pembelajaran yang terjadi pada era sebelumnya yakni pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Saat ini perkembangan teknologi semakin canggih berkembang dan transformasi digital sebagai peran utama dalam kehidupan manusia, sepertihalnya penggunaan jaringan internet yang sudah meluas hingga ke pelosok desa. Agar dapat bersaing secara global dibutuhkannya sumber daya manusia yang mampu berfikir analitis, memecahkan masalah, bekerja secara kolaboratif, serta kreatif sehingga menciptakan generasi yang terbiasa dengan perkembangan teknologi dan kemajuan industry. Maka dibutuhkannya stimulasi pembelajaran yang berpusat pada anak agar mampu berpikit tingkat tinggi, berpikir kritis, problem solving, mengembangkan kreativitas dan menjadi seorang innovator dengan mengintegrasikan pembelajaran STEAM dengan memanfaatkan bahan disekitar, sehingga perkembangan anak dimasa golden Age mampu berkembang secara maksimal.

Selain itu, selaras dengan penjelasan Novita Loka, Irmawati dan Lutfiyati bahwa sebagai seorang pendidik dan calon pendidik anak usia dini hendaknya memiliki sikap yang kreatif dan inovatif dalam menghadapi era ini. Berbagai model dan metode pembelajaran bisa digunakan di era ini seperti memanfaatkan barang bekas untuk dibuat menjadi karya APE, finger painting yang mampu mengembangkan aspek kognitif anak, serta berbagai model pembelajaran bisa diterapkan dilembaga PAUD.