Pendidikan itu benih-benih harapan, bila benih itu mendapat pengairan, pemupukan, dan perawatan yang baik oleh jiwa-jiwa yang baik, ia akan tumbuh menjadi pohon kemanusiaan, kearifan, dan peradaban yang tumbuh subur. Oleh karena itu, pendidikan tidak boleh terpisahkan dari realitas. Pendidikan itu kontekstual dan harus mampu menjawab permasalahan yang sangat kompleks di era global digital, serta pandemi covid-19.

Beberapa realitas masalah pendidikan yang masih terjadi: masih banyak anak-anak yang belum memiliki kemandirian dalam belajar dan beribadah, banyak orang tua belum bisa membimbing anak-anak belajar di rumah, anak-anak lebih suka membuka games online daripada belajar, masih banyak sekolah/guru yang memberi beban tugas terlalu berat kepada siswa, banyak mahasiswa yang belum memiliki kemandirian dalam berkarya.

Untuk memahami berbagai persoalan tersebut ada beberapa tawaran pendekatan multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin. Ada model Integrasi-Interkoneksi Keilmuan UIN Sunan Kalijaga, Pohon ilmu UIN Malang, dan lain sebagainya. Demikian pemaparan Dr. Hj Sri Sumarni, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dalam Kuliah Umum “Pengembangan Riset Pendidikan Islam dengan Pendekatan Interdisipliner, Multidisipliner, dan Transdisipliner” Program Magister dan Doktor FITK.